Jumat, 03 Februari 2012

MATERI PSIKOLINGUSITIK 1

BAB I
IHWAL PSIKOLINGUSITIK

A.     Pengertian dan Ruang Lingkup Psikolinguistik
Banyak ahli bahasa yang mengemukakan pengertian psikolinguistik.
1.      Foos: Psikolinguistik adalah ilmu yang menelaah tentang apa yang diperoleh seseorang, jika mereka melaksanakan proses perolehan bahasa (language acquisition); bagaimana mereka memperoleh bahasa (producing language and speech); bagaimana mereka menggunakan bahasa dalam proses mengingat dari memahami bahasa itu (comprehension and memory). Psikolinguistik berhubungan erat dengan psikologi kognitif, yakni psikologi yang membahasa tentang pemahaman dan berpikir.
2.      Hartley: Psikolinguistik membahas hubungan bahasa dengan otak dalam memproses dan mengkomunikasikan ujaran dan dalam akuisisi bahasa.
3.      Charles Osgood dan Thomas Sabeok: Psikolinguistik secara langsung berhubungan dengan proses kode dan mengkode seperti orang berkomukasi.
4.      Robert Lado: Psikolinguistik adalah pendekatan gabungan melalui psikologi dan linguistik bagi telaah atau studi pengetahuan bahasa, bahasa dalam pemakaian, perubahan bahasa, dan hal-hal yang ada kaitannya dengan itu yang tidak begitu mudah dicapai atau didekati melalui salah satu dari kedua ilmu tersebut secara terpisah atau sendiri-sendiri.
5.      Emmon Bach: Psikolinguistik adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya para pembicara atau pemakai suatu bahasa membentuk atau membangun atau mengerti kalimat bahasa tertentu tersebut.
6.      Paul Fraisse: Psycholinguistics is the study of relations between our needs for expression and communication and the means offered to us by a language learned in one’s childrood and later (Psikolinguistik adalah telaah tentang hubungan antara kebutuhan-kebutuhan kita untuk berekspresi dan berkomunikasi melalui bahasa  yang kita pelajari sejak kecil dan tahap-tahap selanjutnya).

Kamis, 20 Oktober 2011

Ikhtisar Semantik


·         Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani ‘sema’ (kata benda) yang
berarti ‘tanda’ atau ‘lambang’. Kata kerjanya adalah ‘semaino’ yang berarti ‘menandai’atau
‘melambangkan’. Yang dimaksud tanda atau lambang di sini adalah tanda-tanda linguistik (Perancis : signé linguistique).

·         Menurut Ferdinan de Saussure (1966), tanda lingustik terdiri dari :
1) Komponen yang menggantikan, yang berwujud bunyi bahasa.
2) Komponen yang diartikan atau makna dari komponen pertama.

·         Kedua komponen ini adalah tanda atau lambang, dan sedangkan yang ditandai atau
dilambangkan adaah sesuatu yang berada di luar bahasa, atau yang lazim disebut sebagai referent/ acuan / hal yang ditunjuk.

·         Jadi, Ilmu Semantik adalah :
è Ilmu yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda lingustik dengan hal-hal yang
ditandainya.
è Ilmu tentang makna atau arti.


A. Batasan Ilmu Semantik

·         Istilah Semantik lebih umum digunakan dalam studi linguistik daripada istilah untuk ilmu makna lainnya,seperti Semiotika, semiologi, semasiologi, sememik, dan semik.

Rabu, 12 Oktober 2011

ASPEK MAKNA DALAM SEMANTIK DAN KETERKAITANNYA DENGAN JENIS-JENIS MAKNA

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan sistem komunikasi yang amat penting bagi manusia. Sebagai suatu unsur yang dinamik, bahasa sentiasa dianalisis dan dikaji dengan menggunakan perbagai pendekatan untuk mengkajinya. Antara pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkaji bahasa ialah pendekatan makna. Semantik merupakan salah satu bidang semantik yang mempelajari tentang makna.
Lalu apakah pengertian dari makna, aspek apa saja di dalamnya dan seperti apakah keterkaitan aspek-aspek makna tersebut dengan jenis-jenis dari makna yang dipelajari dalam semantik ? Pada bagian selanjutnya dari makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengertian makna, aspek-aspek makna dan keterkaitannya dengan beberapa jenis makna yang dipelajari dalam semantik.

Rabu, 05 Mei 2010

TUJUAN PENDIDIKAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


  1. Tujuan Pendidikan

    1. Tujuan Nasional Pendidikan
      Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (Pasal 4 UU Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)



      Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)


Sabtu, 03 April 2010

Metode Penelitian Kualitatif


KULIAH 1
METODE PENELITIAN KUALITATIF

 
  1. Pendahuluan
Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas pendekatan/desain penelitian apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian yang akan lebih proporsional apabila pembaca mengetahui pendekatan yang diterapkan.
Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan mengenai pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau bahkan mungkin menggabungkannya.